Kau, Hanya Kau Dan Selalu Kau
Kau kan kujadikan sandaran terindah dalam hati ini,
Kau Bagai Perisai yg indah untakku,
Kau Selalu Menari dan Melintas dalam angan dan pikirku,
Kau Bagai Embun yang selalu Membasahi dan memberi Kesejukan dibumi ini,
Kau kujadikan sebagai pijakan untukku ..
Kau ,hanya Kau..
Kau Selalu kau
Yang membuat diri ini berharap akan keindahan
Kau lah Kasih yang tercipta yang terindah untuk hidupku,
Bukan Maksud aku untuk melebih lebihkan SemuaY
Namun semata hanya untuk mengingtkan jika nanti aku ataupun kau menggoreskn luka hati ..
Semua Yang ku Ucap,tak bermaksud Untuk Ku umbar pada setiap Insan yg membca,
Namun Ini Memang yang tengah kurasa ...
Semua Keindahan yang menimpaku dan terjdi padaku kan kuingat dan kudirikn Kokoh Dalam Hdup ini !!
Malaikat Kecilku
kau adalah esbuah perisai yg indah,
kau indah dimataku
kau indah disampingku
Dngan wjah yg anggun kau menjelma menyapaku tanpa tersentuh
namun. .
goresan kisah ini
tetap merumpun dan membingkai jasad jiwaku
lalu kau membwaku hngga trlelap
meski tanpa mimpi..
kujamah hatimu yg putih
meski harus kutemui sang waktu
yg terus saja berjalan
namun . .
hanya satu dalam hidupku
kau akan tetap menjadi "Malaikat Kecil" untkku
Bayang semu
Dikala malam mulai mengheningku terdiam menatap rembulan,dgn mata yg tertutup. .
Tiba - tiba saja
Terlihat bayangn wjahmu..
kusadari
ku blm brjmpa dg dirimu
namun . .
bayang wajahmu selalu meronta,menggelora disetiap hembus nafasku
kusdari . .
aku memang bukan seorang yg pandai rangkai kata
namun . .
inilah yg kurasa
aku suka akan khadrnmu didlam hdupku __
RINDU
rindu adalah tali yang tak pernah putus
merentang di tiang hati, di tiang mimpi
kadangkala di singgahi burung yang mengelakkan kabut
pada pagi dingin yang mengaburkan sinar matahari
rindu adalah tiang yang tak pernah tumbang
tegak dilorong kehidupan, disepanjang labuh usia
disitu tergantung lampu kenangan dan ingatan
biarpun hari semakin tua dan kelam sudah bermula
rindu adalah lorong yang tak pernah tertutup
dari musim ke musim ia menjadi laluan
pengembara yang mencari cintanya yang hilang
disitu rumput yang telah lama bertukar warna
bunga dan daun silih berganti segar dan kuncup
rindu adalah musim yang tak pernah tentram
resah datang gelisah berulang mengusik nasib
hanya dzikir dan do'a menjadi penawar mereda pedih dan sakit
dan sesekali puisi menjadi nyanyian yang mengharukan
dalam senyap air mata perlahan-lahan menitikrindu adalah tali yang tak pernah putus
merentang di tiang hati, di tiang mimpi
kadangkala di singgahi burung yang mengelakkan kabut
pada pagi dingin yang mengaburkan sinar matahari
merentang di tiang hati, di tiang mimpi
kadangkala di singgahi burung yang mengelakkan kabut
pada pagi dingin yang mengaburkan sinar matahari
rindu adalah tiang yang tak pernah tumbang
tegak dilorong kehidupan, disepanjang labuh usia
disitu tergantung lampu kenangan dan ingatan
biarpun hari semakin tua dan kelam sudah bermula
rindu adalah lorong yang tak pernah tertutup
dari musim ke musim ia menjadi laluan
pengembara yang mencari cintanya yang hilang
disitu rumput yang telah lama bertukar warna
bunga dan daun silih berganti segar dan kuncup
rindu adalah musim yang tak pernah tentram
resah datang gelisah berulang mengusik nasib
hanya dzikir dan do'a menjadi penawar mereda pedih dan sakit
dan sesekali puisi menjadi nyanyian yang mengharukan
dalam senyap air mata perlahan-lahan menitikrindu adalah tali yang tak pernah putus
merentang di tiang hati, di tiang mimpi
kadangkala di singgahi burung yang mengelakkan kabut
pada pagi dingin yang mengaburkan sinar matahari
Harapan Yang Telah Sirna
Deras kudengar hujan yang turun malam ini
Seolah sang hujan senang melihatku
Yang sedang bermuram durja ini
Akhir-akhir ini kau nampak begitu baik padaku
Hari ini pun begitu
Kau tersenyum padaku lagi
Hatiku terasa dimanja akan kebaikanmu
Hingga tak kusadari
Diriku semakin jatuh cinta padamu
Namun sayang ternyata seperti itu
Diriku hanya seorang teman dimatamu
Kebaikan yang kau berikan telah kusalah artikan
Hingga hatiku merasa dibohongi
Sedih hatiku tuk mengingat-ingat kembali
Apa yang telah terjadi dihari ini
Awan mendung telah tutupi hatiku yang sedih ini
Kilat kilat yang menyambar dan petir yang bergemuruh
Terasa bagai sebuah pedang yang menusuk-nusuk batinku
Kesedihanku bukan untuk dirimu
Karena kusadari dirimu bukanlah untukku
Ku tak pantas tuk mencintaimu
Meski harapan tetap ada namun
Harapan itu tak lagi jadi harapanku
Seolah sang hujan senang melihatku
Yang sedang bermuram durja ini
Akhir-akhir ini kau nampak begitu baik padaku
Hari ini pun begitu
Kau tersenyum padaku lagi
Hatiku terasa dimanja akan kebaikanmu
Hingga tak kusadari
Diriku semakin jatuh cinta padamu
Namun sayang ternyata seperti itu
Diriku hanya seorang teman dimatamu
Kebaikan yang kau berikan telah kusalah artikan
Hingga hatiku merasa dibohongi
Sedih hatiku tuk mengingat-ingat kembali
Apa yang telah terjadi dihari ini
Awan mendung telah tutupi hatiku yang sedih ini
Kilat kilat yang menyambar dan petir yang bergemuruh
Terasa bagai sebuah pedang yang menusuk-nusuk batinku
Kesedihanku bukan untuk dirimu
Karena kusadari dirimu bukanlah untukku
Ku tak pantas tuk mencintaimu
Meski harapan tetap ada namun
Harapan itu tak lagi jadi harapanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar